0
0
Judul gw profokator yah..hahaha
Tapi ini memang nyata, kisah seorang anak laki kecil masih duduk di bangku sekolah SD.
Boleh dipanggil bunga, mawar , Joni…hahaha..kaya wawancara cilok borak..hahahaha
Dia anak kecil pada umumnya, suka bermain cuma ga bisa berfikir tentang penjumlahan dan kesulitan menulis.
Selalu rangking terakhir dikelasnya, dan menjadi anak yang minder terhadap teman teman nya.
Suatu saat di kelas 4, ada pelajaran matematika tentang pengalian dan pembagian angka, dia pun ga bisa mengikuti. Sedangkan teman teman nya bisa mengikuti. Dia pun nanya sama teman wanita disebelah bangkunya,
Ani ,. Ini jawabannya apa caranya gimana? Tanya anak kecil itu
Loeh Bego Amat Sih..!!! Jawab kecut Ani
Percakapan ini, membuat si kecil bodoh itu, terdiam tak bergeming, sambil menahan rasa malu.
Kisah selanjutnya adalah ketika ujian pilihan ganda, ada soal yg tak bisa, dia pun bertanya ke sahabat anak pintar dan juara dikelasnya, dia pun mengasih jawabannya..ternyata yang dikasih jawaban yang salah,,..hahaha..
Anak kecil itu pun, hanya terdiam dan tak bergeming ketika hasil ujian mendapat nilai buruk.
Dia bukan nya tidak pernah usaha untuk belajar, tapi daya serap terbatas di anak itu.
Pernah dia belajar sampai menangis, karena tidak paham apa yang dipelajari, mirip kisah India , anak kecil yang punya kelainan psikologi.
Badai berhenti, langit pun cerah
Begitu pula si anak kecil tersebut, dia mulai di masukan oleh ibunya ke taman pendidikan Al-Qur’an, mulai belajar dan menghafal Al Qur’an.
Tak disangka otak nya berkembang, mulai lah dari rangking terakhir menjadi rangking 3 besar.
Dia pun menjadi anak laki yang dinamis dan cerdas dan terus belajar
Gw kenal anak itu.
Qur’an merubah anak itu
Wasalam
Kong Mamat
Marbot Masjid
