Keutamaan dan Fiqh Qurban, Ust Rikza Maulan Lc, M Ag.

0 0
Read Time:45 Second
(07:12) Keutamaan Qurban
(27:21) Hukum Berqurban
(28:12) Qurban dengan Hewan Terbaik
(30:04) Menyembelih Hewan Diwakilkan
(33.01) Hukum Berqurban bagi setiap muslim
(36:50) Ketentuan Jenis Hewan Qurban ( unta, sapi/kerbau, kambing/domba)
(38:13) Usia Hewan Qurban
(39:45) Hewan sehat dan Tidak Cacat
(40:49) Hewan Jantan atau Betina
(41:48) Utama mana Qurban domba atau tabungan sapi
(42:56) Kapan Waktu Menyembelih
(45:36) Sunnah Sunnah dalam menyembelih
(48:33) Pembagian Hewan Qurban
(49:54) Ketentuan Upah Jagal
(50:38) 1 hewan 1 keluarga
(52:38) Sunnah Sunnah Pengqurban ( tidak potong rambut & kuku)
(59:27) Qurban, Pahalanya untuk yang telah wafat
(01:03:21) Qurban tapi belum aqiqah
(01:08:08) Hukum Perusahaan sumbang hewan qurban
(01:11:57) Hukum Lembaga sosial ikut kegiatan penyediaan hewan qurban
(01:19:12) Panitia Qurban atau pedagang , hindari konflik kepentingan
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Fiqh & Tanya Jawab Qurban, Bersama Ustadz Rikza Maulan Lc, M.Ag

0 0
Read Time:49 Second
  1. Keutamaan & hikmah Berqurban ?
  2. Hukum Qurban Hewan untuk setiap Muslim ?
  3. Cukup 1 kali seumur hidup atau tiap tahun jika memiliki kemampuan ?
  4. Apakah boleh diwakili untuk menyembelih hewan qurban ?
  5. Jenis Hewan yang bisa di Qurban kan ?
  6. Umur Hewan yang di qurbankan?
  7. Jenis kelamin hewan yg di qurban kan?
  8. Aqiqah atau qurban dulu ?
  9. apakah 1 hewan untuk 1 keluarga, atau 1 hewan 1 orang ?
  10. Apakah bisa berqurban , dimana pahalanya untuk orang yang telah wafat ?
  11. Hukum hewan qurban, pemberian Perusahaan atau lembaga?
  12. waktu penyembelihan hewan qurban ?
  13. apakah ada ketentuan , penerima daging hewan qurban?
  14. Hewan cacat apakah sah qurban nya?
  15. Fiqh untuk orang yang berqurban? menggunting Rambut & Potong Kuku
  16. Utama mana tabungan 1 sapi untuk 7 orang atau 1 domba saja?
  17. Sannah atau adab dalam saat menyembelih hewan qurban ?
  18. Waktu dan hari penyembelihan hewan qurban ?
  19. Kepanitaan Qurban, Jadi Panitia atau pedagang hewan qurban ?
  20. Lembaga Sosial memfasilitasi muzakki atau donatur, dalam menyediakan dan menyalurkan hewan qurban ? Apakah Boleh ? Jika ada infaq dari kelebihan disalurkan kemana dan untuk Apa ?
Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Rehad (Renungan Hadits) 4843 Bersama Ust Rikza Maulan Lc, M.Ag

0 0
Read Time:3 Minute, 15 Second

Rehad (Renungan Hadits) 4843 + 1 Nasehat Penting Dari Rasulullah Saw (Bagian 2) عن أَبُي كَبْشَةَ الْأَنَّمَارِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ….وَأُحَدِّثُكُمْ حَدِيثًا فَاحْفَظُوهُ قَالَ إِنَّمَا الدُّنْيَا لِأَرْبَعَةِ نَفَرٍ، عَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالًا وَعِلْمًا فَهُوَ يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ وَيَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ وَيَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقًّا فَهَذَا بِأَفْضَلِ الْمَنَازِلِ، وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ عِلْمًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ مَالًا فَهُوَ صَادِقُ النِّيَّةِ يَقُولُ لَوْ أَنَّ لِي مَالًا لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلَانٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَأَجْرُهُمَا سَوَاءٌ، وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ عِلْمًا فَهُوَ يَخْبِطُ فِي مَالِهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ لَا يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ وَلَا يَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ وَلَا يَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقًّا فَهَذَا بِأَخْبَثِ الْمَنَازِلِ، وَعَبْدٍ لَمْ يَرْزُقْهُ اللَّهُ مَالًا وَلَا عِلْمًا فَهُوَ يَقُولُ لَوْ أَنَّ لِي مَالًا لَعَمِلْتُ فِيهِ بِعَمَلِ فُلَانٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَوِزْرُهُمَا سَوَاءٌ (رواه الترمذي)Dari Abu Kabsyah Al-Anmari ra berkata, bahwasanya beliau mendengar Nabi Saw bersabda,” ….dan aku akan mengajarkan suatu nasehat pada kalian, hendaklah kaian menjaganya. “Sesungguhnya dunia itu untuk empat golongan; (1) Pertama, seorang hamba yang dikarunia Allah Swt dengan harta dan ilmu. Dengan ilmunya ia bertakwa kepada Allah dan dengan hartanya ia menyambung silaturrahim dan ia mengetahui Allah Swt memiliki hak atas hartanya. Dan ini adalah tingkatan yang paling baik. (2) Kedua, seorang hamba yang diberikan Allah Swt ilmu tapi tidak diberi harta. Niatnya tulus dan ia berkata, ‘Andai saja aku memiliki harta niscaya aku akan melakukan seperti amalan si fulan. Maka ia akan mendapatkan apa yang ia niatkan, pahala mereka berdua sama. (3) Ketiga, seseorang yang diberi harta oleh Allah tapi tidak diberi ilmu, ia melangkah serampangan tanpa ilmu dalam menggunakan hartanya. Ia tidak takut kepada Rabbnya dengan harta itu dan tidak menyambung silaturrahimnya serta tidak mengetahui hak Allah padanya. Ini adalah tingkatan terburuk. (4) Keempat, selanjutnya orang yang tidak diberi Allah harta atau pun ilmu, ia bekata: Andai aku punya harta tentu aku akan melakukan seperti yang dilakukan si fulan yang serampangan meneglola hartanya, dan niatnya benar. Dosa keduanya sama.” (HR. Tirmidzi) Hikmah Hadits;1. Hadits ini masih merupakan lanjutan dari hadits panjang pada rehad sebelumnya (Rehad 483), dan masih merupakan satu rangkaian tidak terpisahkan dengan hadits sebelumnya. Dalam hadits sebelumnya Nabi Saw menyebutkan 3 Nasehat Penting, sementara  dalam hadits lanjutan ini Nabi Saw mengajarkan satu pelajaran (nasehat) penting lainnya, yang Nabi Saw berpesan agar kita dapat menjaganya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Rehad (Renungan Hadits) 4833 , Bersama Ust Rikza Maulan, Lc, M.Ag.

0 0
Read Time:3 Minute, 41 Second

Rehad (Renungan Hadits) 4833 + 1 Nasehat Penting Dari Rasulullah Saw (Bagian 1)

عن أَبُي كَبْشَةَ الْأَنَّمَارِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ ثَلَاثَةٌ أُقْسِمُ عَلَيْهِنَّ وَأُحَدِّثُكُمْ حَدِيثًا فَاحْفَظُوهُ، قَالَ مَا نَقَصَ مَالُ عَبْدٍ مِنْ صَدَقَةٍ، وَلَا ظُلِمَ عَبْدٌ مَظْلَمَةً فَصَبَرَ عَلَيْهَا إِلَّا زَادَهُ اللَّهُ عِزًّا، وَلَا فَتَحَ عَبْدٌ بَابَ مَسْأَلَةٍ إِلَّا فَتَحَ اللَّهُ عَلَيْهِ بَابَ فَقْرٍ… (رواه الترمذي) Dari Abu Kabsyah Al Anmari ra berkata, aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Ada tiga hal (nasehat), yg aku bersumpah atasnya. Dan aku akan mengatakan suatu hal (nasehat) lainnya pada kalian, hendaklah kalian menjaganya.” Beliau bersabda, “(1) Tidaklah harta seorang menjadi berkurang karena sedekah, (2) tidaklah seseorang diperlakukan secara dzali. lalu ia bersabar (memaafkan) melainkan Allah akan menambahkan kemuliaan untuknya, dan (3) tidaklah seorang hamba membuka pintu minta-minta melainkan Allah akan membukakan pintu kemiskinan untuknya…” (HR. Tirmidzi) Takhrij Hadits; Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dalam Sunannya, Kitab Az-Zuhud an Rasulillah Saw, Bab Ma Ja’a Matsalalud Dunya Mitsla Arba’atin Nafar, hadits no 2247. Hikmah Hadits; 1. Ada 3 + 1 nasehat penting dari Rasulullah Saw untuk kita sebagai umatnya yg harus diamalkan dalam kehidupan sehari2. Bahkan karena demikian pentingnya 3 + 1 nasehat tersebut, hingga Nabi Saw membahasakannya dengan ungkapan “Ada tiga hal (nasehat), yg aku bersumpah atasnya. Dan aku akan mengatakan suatu hal (nasehat) lagi pada kalian, hendaklah kalian menjaganya.” Ini artinya Nabi Saw benar2 menekankan nasehat ini agar diamalkan oleh kita sebagai umatnya. 2. Ketiga nasehat penting tersebut, adalah sebagai berikut;

(1). Banyak berbagi. Nabi Saw membahasakannya dengan ungkapan, “Tidaklah harta seorang menjadi berkurang karena sedekah” (مَا نَقَصَ مَالُ عَبْدٍ مِنْ صَدَقَةٍ). Artinya kekhawatiran bahwa sedekah akan mengurangi harta tidaklah benar. Karena dengan sedekah justru akan semakin menambah dan memberkahkan harta. Dengan banyak bersedekah juga insya Allah akan semakin menjadikan kehidupan seseorang semakin lebih terasa berarti dan bermanfaat bagi orang lain.

(2). Mudah memaafkan. Nabi Saw membahasakannya dengan ungkapan, “Tidaklah seseorang diperlakukan secara dzalim, lalu ia bersabar (memaafkan) melainkan Allah akan menambahkan kemuliaan untuknya” (وَلَا ظُلِمَ عَبْدٌ مَظْلَمَةً فَصَبَرَ عَلَيْهَا إِلَّا زَادَهُ اللَّهُ عِزًّا). Karena memaafkan adalah kemuliaan, dan sifat memaafkan tidak akan dimiliki kecuali oleh orang2 mulia yg berhati besar. Memaafkan juga merupakan sifat para Nabi dan Rasul, serta juga sifat para orang2 shaleh terdahulu. Maka jika ingin mendapatkan kemuliaan di sisi Allah Swt dan di mata manusia, maka hendaklah ia banyak memaafkan kesalahan orang lain.

(3) Banyak berusaha dan tidak meminta-minta. Nabi Saw membahasakannya dengan ungkapan, “Tidaklah seorang hamba membuka pintu meminta-minta melainkan Allah Swt akan membukakan pintu kemiskinan untuknya” (وَلَا فَتَحَ عَبْدٌ بَابَ مَسْأَلَةٍ إِلَّا فَتَحَ اللَّهُ عَلَيْهِ بَابَ فَقْرٍ أَوْ كَلِمَةً نَحْوَهَا). Karena sifat suka meminta adalah sifat tercela yang dapat “mematikan” semangat pelakunya untuk bekerja dan berusaha. Sehingga akan menjadikannya malas dan tdk mau berusaha. Akibatnya selamanya ia akan terjebak dalam kebiasaannya dan menjadi miskin karenanya. Na’udzubillahi min dzalik. 3. Ketiga pelajaran berharga dari Nabi Saw ini, jika dicermati secara mendalam akan kita dapati bermuara pada urgensi memiliki sikap dan mentalitas yang positif dan baik, yaitu (1) banyak memberi, (2) suka memaafkan, (3) banyak berusaha dan tidak meminta-minta. Karena sikap mental yg baik merupakan modal dasar dalam menggapai kemuliaan dan kesuksesan. Maka hendaknya kita berusaha mengamalkan dan menjaganya dalam kehidupan sehari2 agar dapat menjadi kunci sukses bagi kita semua.

4. Adapun satu nasehat penting lainnya, sebagai lanjutan dari tiga nasehat di atas, insya Allah akan dikupas dalam rehad selanjutnya, yaitu Rehad No 484 bi idznillah..

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Rehad (Renungan Hadits) 482 , Bersama Ust Rikza Maulan, Lc, M.Ag.

0 0
Read Time:2 Minute, 26 Second

Ihsan Dalam Beruamalah Akan Berbuah Jannah

عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَدْخَلَ اللَّهُ الْجَنَّةَ رَجُلًا كَانَ سَهْلًا قَاضِيًا وَمُقْتَضِيًا وَبَائِعًا وَمُشْتَرِيًا (رواه أحمد والنسائي وابن ماجه)Dari Utsman Bin ‘Affan ra berkata, aku mendengar Rasulullah Saw bersabda, “Sungguh Allah akan memasukkan ke dalam surga, seseorang yang memudahkan (orang lain) ketika memberikan hutang dan ketika menagihnya. (Demikian juga seseorang yang memudahkan) orang lain ketika menjual dan membeli barang.” (HR Ahmad, Nasa’i dan Ibnu Majah) Takhrij Hadits ; Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambali dalam Musnadnya, dalam Musnad Al-‘Asyrah Al-Mubasyaruna Bil Jannah, Musnad Utsman bin Affan, Hadits no 454. Diriwayatkan juga oleh Imam Nasa’i dalam Sunannya, Hadits no 4617 dan juga Imam Ibnu Majah dalam Sunannya, Hadits no 2193. Hikmah Hadits ;

1. Muamalah merupakan bagian yg tidak terpisah-pisahkan dari ajaran agama Islam. Karena muamalah merupakan kebutuhan manusia dan menjadi bagian yg terbesar dalam kehidupan manusia. Oleh karena itulah, muamalah menjadi bagian yg tidak terpisahkan dalam ajaran Islam. Bahkan muamalah yang yang dilakukan secara baik dan benar, sesuai dengan kaidah dan etika syariah, akan dapat mengantarkan pelakunya masuk ke dalam surga, sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.

2. Bahwa diantara bentuk muamalah yang dapat mengantarkan seseorang masuk ke dalam surga sebagaimana dijelaskan dalam hadits di atas adalah sbb ; #1. Sahlan Qadhiyan wa Muhamadiyah ( سهلا قاضيا ومقتضيا ) yaitu memudahkan orang lain dalam memberikan hutang (pinjaman) dan juga  dalam menagih hutang. Artinya ia tidak mempersulit orang lain yg bermitra dengannya saat mitranya tersebut berhutang, atau juga bahkan saat menagih hutang kepada mitranya Karena terkadang orang lain dalam kondisi kesulitan sehingga perlu mendapatkan bantuan dan pinjaman. Memang memberikan dan menagih hutang dalam hadits ini adalah dalam konteks muamalah jual beli dan bisnis. Terhadap orang yg dipercaya dan sudah diketahui keamanahannya yang apabila berhutang ia akan membayar dan melunasinya.#2. Wa Ba’i’an Wa Musytariyan ( وبائعا ومشتريا ) yaitu memudahkan orang lain dalam jual beli. Ketika menjual ia memudahkan pembeli demikian juga ketika membeli ia memudahkan penjual. Ia tidak mempersulit atau menyusahkan pihak lain, bahkan berupaya untuk memudahkan orang lain dalam jual beli.

3. Bahwa para sahabat Nabi banyak yang kemudian menjadi para pengusaha sukses, salah satu sebabnya adalah karena mereka gemar mengamalkan hadits2 Nabi Saw dalam bisnis dan muamalah. Sehingga kemudian Allah Swt membukakan berbagai pintu keberkahan pada mereka. Maka mari kita bersama berupaya untuk mengamalkan sunnah Nabi Saw dalam muamalah, dengam harapan agar Allah Swt ridha kepada kita dan menjadi sebab datangnya kebaikan dan keberkahan dunia akhirat. Wallahu A’lam By. Rikza Maulan, Lc, M.Ag.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %