De..mama masak cumi, besok makan malam dirumah yah…
Siabb Maaa….jawab guwe
Sambil dada ini bergetar ingat almarhum bokap, yang hampir genap 100 hari wafat.
Keramat dan tempat meminta didoakan, yang air matanya mengalir tanpa mau terlihat anaknya.
Kepergian bapak begitu menyesakkan, tapi beliau tidak menampakkan ke anak nya, dan gw merasakan itu.
Emak gw, wanita kuat yang sangat berjasa dalam mengajarkan ketaatan diri kepada Rabb, Allah SWT.
Dia yang mengantarkan ke pendidikan Qur’an malam malam,dipaksa anak nya agar bisa mengaji.
Mengajarkan anaknya puasa ramadhan, Sholat, dan segala bentuk ketaatan.
Dia berbeda dengan bokap, tidak pernah memaksa, padahal dia butuh bantuan.
Dia tidak pernah cerita , padahal dia sedang sedih.
Dia tidak pernah mengeluh, padahal dia sakit, hanya bilang ga papa sakit pusing aja.
Dia berharap bisa haji bareng guwe..itu permintaan beliau, dan gw berharap dan sangat berharap, Allah SWT Yang maha pengasih lagi maha penyayang takdirkan itu.
Semenjak bokap Ndak ada, ada rasa kekhawatiran atas kesehatan beliau. Pengen terus menemani di tiap malam, tapi diri ini tidak bisa karena keegoisan diri.
Maak….sehat selalu, masak yang enak, anak mu adalah penghabis makanan enak mu…
Tak ada restoran mahal yang bisa mengalahkan enak nya masakanmu, karena disetiap makanan mu, ada cinta mu disana.
Ku tidak meminta apa apa kepadamu, aku hanya meminta engkau panjang umur dan sehat, dan bisa pergi haji denganku dan istri ku.
Ku tak berharap apa apa, karena engkau sudah mengasih semuanya, dan tak mungkin aku bisa membalasnya, walau kehidupanku ini untuk mu.
Air mata ini mengalir tanpa suara, aku khawatir anak ku melihatnya. Dan bertanya Abi kenapa.
Biar mereka baca tulisan ini ketika mereka sudah sedikit dewasa, agar mereka juga bisa mencintai ibu mereka , melebihi cinta Abi nya kepada neneknya.
Maak..Dayat ga bisa gantiin sosok bapak, tapi Dayat berusaha untuk selalu ada, maapin Dayat yang sibuk dengan dunia,..deuh air mata ini mengalir lagi.
Doaku untuk mu selalu. ..
Allahummagfirli wali wali dayya warhamhuma kamaa robbayani shogiro.
Wasalam
Kong Mamat
Anak mu, Sang Marbot Masjid

